Majalah Ilmiah Vegetasi https://univamedan.ac.id/ejurnal/index.php/vegetasi <p> adalah wadah informasi bidang pertanian berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait. Terbit 3 (tiga) kali setahun dengan frekwensi terbit tiga kali setahun pada bulan Januari-April, Mei-Agustus, September-Desember.</p> <p style="background-color: #eee; padding: 5px 10px;"><strong><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Majalah Ilmiah Vegetasi</span></span></strong> <br /><strong>P-ISSN:</strong> (1693-8968), <strong>E-ISSN:</strong> (2808-2745)<br /><strong>Subjek: </strong>pertanian <br /><strong>Frekuensi:</strong> 3 kali setahun (Januari-April, Mei-Agustus, September-Desember)<br /><strong>Bahasa:</strong> Indonesia<br /><strong>Pengindeks: </strong>Google Scholar, SINTA, Crossref, <strong><br /></strong><strong>DOI: </strong></p> <p><strong><br /></strong>Majalah Ilmiah Vegetasi adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Al Washliyah, Medan. Jurnal ini terbit secara berkala sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun setiap Juni dan Desember. Majalah Ilmiah Vegetasimerupakan sarana publikasi hasil riset dengan fokus bidang .... Adapun scope (lingkup) jurnal ini adalah: ....</p> <p>Naskah akan discreening dan direview oleh mitra bebestari. Proses review menggunakan sistem <em>double-blind review</em>, artinya penulis tidak mengetahui siapa yang menilai naskahnya dan demikian pula mitra bebestari tidak mengetahui siapa penulis naskah yang dinilainya.</p> Universitas Al Washliyah Sumatera Utara en-US Majalah Ilmiah Vegetasi 1693-8968 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK SP-36 DAN PUPUK KASCING TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L) https://univamedan.ac.id/ejurnal/index.php/vegetasi/article/view/738 <p>Produksi kacang tanah di Indonesia pada tahun 2016 sebesar 570.477 ton dan pada tahun 2017 mengalami penurunan sebanyak 495.396 ton. Faktor penting dalam peningkatan produksi kacang tanah salah satunya adalah dengan pemupukan. Pemberian pupuk fosfat dapat juga menaikkan hasil panen terutama pada tanah yang kekurangan unsur tersebut, Hara fosfor dihisap tanaman sepanjang masa pertumbuhannya, kekurangan P (fosfor) pada kebanyakan tanaman terjadi sewaktu tanaman masih muda, oleh karena belum adanya kemampuan dalam penyerapan yang seimbang antara P oleh akar dan P yang dibutuhkan. Pupuk kascing mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti hormon giberelin, sitokinin, dan auksin yang berperan dalam pertambahan tinggi tanaman. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruhpertumbuhan dan produksi tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) terhadap pemberian pupuk SP 36 dan pupuk kascing. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan Faktor I Pemberian POC Daun Lamtoro ( P ) dengan 4 taraf yaitu : P0 : Kontrol, P1 : 200 cc/tanaman, P2 : 300 cc/tanaman, P3 : 400 cc/tanaman. Faktor II Pemberian Pupuk SP 36 ( F ) dengan 4 taraf yaitu : Fo : Kontrol, F1 : 25 g/plot, F2 : 50 g/plot dan F3 : 75 g/plot. Hasil Penelitian menunjukkan Pemberian Pupuk SP 36 serta pemberian pupuk kascing dan interaksi dari kedua faktor berpengaruh tidak nyata terhadap parameter pengamatan jumlah cabang tanaman</p> Tantri Handayani Sianturi Elli Afrida Lubis Lisdayani Mukti Hakim Copyright (c) 2024 Majalah Ilmiah Vegetasi 2024-07-24 2024-07-24 1 1 32 39 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK HAYATI CENDAWAN MIKORIZA ASKUBULA (CMA) DAN POC BURKANA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L) https://univamedan.ac.id/ejurnal/index.php/vegetasi/article/view/736 <p>Prospek budidaya mentimun makin cerah seiring laju pertambahan penduduk, peningkatan pendidikan dan kesadaran gizi masyarakat.Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya produksi tanaman mentimun di Indonesia ialah pemupukan.Salah satu pupuk organik adalah pupuk organik cair (POC) yang merupakan hasil pembusukan bahan-bahan organik seperti sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang tersedia dalam bentuk cair, POC dapat diartikan sebagai pupuk yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi. Penambahan bahan organik seperti pupuk organik cair merupakan salah satu teknik budidaya yang lebih baik dari segi teknis, ekonomis, sosial maupun dari lingkungan karena tidak menimbulkan pencemaran dan dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk CMA dan Pupuk hayati Burkana terhadap pertumbuhan tanaman mentimu (Cucumis Sativus L). Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor yang diteliti, yaitu : Faktor dosis pemberian pupuk hayati cendawan mikoriza arbuskular = CMA ( P ), terdiri dari 3 taraf yaitu:P0 : 0 g/tanaman (kontrol), P1 : 5 g/tanaman, P2 : 10 g/tanaman. Faktor dosis pemberian pupuk POC burkana ( H ), terdiri dari 3 taraf yaitu: H0 : 0 ml/tanaman, H1 : 30 ml/tanaman, H2 : 60 ml/tanaman.Peubah Amatan pada penelitian ini yaitu Tinggi Tanaman, jumlah daun dan Panjang Buah.Hasil Penelitian menunjukkan Penggunaan pupuk cendawan Mikoriza arbaskular (CMA) menunjukkan pengaruh nyata untuk semua parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman,jumlah daun, jumlah buah, panjang buah pada tanaman mentimun. Interaksi penggunaan pupuk CMA dan Burkana menunjukkan pengaruh nyata untuk tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah,panjang buah dan berat buah/plot. Perlakuan yang terbaik pada P2H2 (Pupuk CMA 10 gram/tanaman dan POC 60 ml/tanaman)</p> Lisdayani Eri Samah Muhammad Alwi Syafitra Mukti Hakim Copyright (c) 2024 Majalah Ilmiah Vegetasi 2024-07-23 2024-07-23 1 1 10 17 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK HAYATI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULAR (CMA) DAN PUPUK KASCING TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L) https://univamedan.ac.id/ejurnal/index.php/vegetasi/article/view/734 <p>Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia.Pupuk organic merupakan salah satu jenis pupuk yang dapat di gunakan untuk meningkatkan produksi dan mutu tanaman karena mengandung unsur hara makro dan mikro tinggi sebagai hasil senyawa organic bahan alami tumbuhan yang mengandung sel-sel hidup aktif dan aman terhadap lingkungan dan pemakai.Pupuk hayati mikoriza dapat menambah unsur hara pada pertumbuhan tanaman. Mikoriza mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman pada tingkat kesuburan tanah yang rendah.Tujuan Penelitian adalah Untuk Mengetahui pengaruh CMA dan pupuk organik bekas cacing terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit.Peneltian ini menggunakan Rancaangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu Faktor I. Cendawan Mikoriza asbuskula terdiri dari empat jenis yaitu CO =0 gr/plot, Cl = 10 gr/plot. Faktor II. Pupuk Organik Bekas Cacing terdiri dari 4 jenis yaitu K0 = tanpa pupuk kasgot ayam ,K1 = pupuk kascing 10 ton/ha (1 kg/plot) ,, K2 = pupuk kascing 20 ton/ha (2 kg/plot), K3 = pupuk kascing 30 ton/ha (3 kg/plot). Hasil Penelitian menunjukkan Perlakuan CMA memberikan pengaruh yang nyata. terhadap tinggi tanaman umur 30 hari setelah tanam, tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah daun dan jumlah cabang pada tanaman cabai rawit umur 30 hari setelah tanam. Perlakuan CMA yang terbaik dijumpai pada perlakuan C1 (10 g/plot). Interaksi antara perlakuan CMA dengan perlakuan pupuk organik kascing memberikan pengaruh yang nyata pada jumlah cabang pada tanaman cabai rawit umur 30 hari setelah tanam. Interaksi yang terbaik dijumpai pada perlakuan C0K3 yang menghasil jumlah cabang terbanyak yaitu 5,3 cabang.</p> Dini Mufriah Eri Samah Muhammad Hamdani Al Akbar Mukti Hakim Copyright (c) 2024 Majalah Ilmiah Vegetasi 2024-07-23 2024-07-23 1 1 1 9 PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN CENDAWAN Mikoriza arbuskula TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG TANAH https://univamedan.ac.id/ejurnal/index.php/vegetasi/article/view/739 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk organik dan cendawan Mikoriza arbuskula terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial terdiri dari dua faktor. Faktor I adalah pupuk organik padat terdiri dari 3 (tiga) taraf : P0 (kontrol), P1 (pupuk kandang ayam 20 ton/ha (5 kg/plot) dan P2 Pupuk manggot 20 ton/ha (1 kg/plot). Faktor II cendawan Mikoriza arbuskula terdiri dari 4 (empat) taraf : C0 (gr/plot), C1 (10 gr/plot), C2 (20 gr/plot) dan C3 (30 gr/plot). Jumlah kombinasi perlakuan 12 dan ulangan 3.Peubah pengamatan pada penelitian ini adalah tinggi tanaman (cm), diameter batang (mm), jumlah daun (helai), berat basah polong per tanaman (gr) dan jumlah polong per tanaman (buah). Hasil Penelitian Pemberian pupuk organic tidak berpengaruh terhadaap tinggi tanaman tapi berpengaruh terhadap pemberian CMA, pemberian pupuk organik dan CMA berpengaruh terhadap diameter batang dan jumlah daun, jumlah polong pertanaman, . Kesimpulan penelitian pemberian pupuk organik berpengaruh nyata terhadap diameter batang, , jumlah daun, jumlah polong per tanaman, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan berat basah polong per tanaman, pemberian CMA berpengaruhnya terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, jumlah polong per tanaman, tetapi tidak berpengaruhnya terhadap berat basah polong per tanaman. Interaksi antara pupuk organik dan CMA tidak memberikan pengaruhnya terhadap semua peubah pengamatan.</p> Antoni Fadila Eri Samah Muhammad Yusuf Dibisono Copyright (c) 2024 Majalah Ilmiah Vegetasi 2024-07-25 2024-07-25 1 1 40 48 PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK NPK DAN PUPUK HAYATI CAIR BURKANA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) https://univamedan.ac.id/ejurnal/index.php/vegetasi/article/view/737 <p>Tanaman buncis dapat ditingkatkan melalui upaya budidaya tanaman yang tepat, termasuk pemupukan. Pemupukan dapat meningkatkan hasil tanaman buncis jika diberikan berdasarkan dosis dan jenis pupuk yang tepat. Penggunaan pupuk yang efektif dan efisien pada dasarnya adalah memberikan pupuk yang sesuai dosis dan kondisi pertumbuhan tanaman dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan. Penggunaan pupuk yang seimbang dan optimal tersebut pada hakikatnya untuk membantu pertumbuhan tanaman, baik pertumbuhan vegetatif maupun generatif. Untuk itu pemberian pupuk yang baik perlu memperhatikan keadaan tanah dan jenis tanaman yang di budidayakan. Pupuk hayati berfungsi sebagai tempat bersimbiosis antara organisme tanah dan tanaman tebu. Aktivitas mikroba tanah dapat menemukan kondisi yang sesuai dengan pertumbuhannya dan dengan efisien dalam membantu pelarutan unsur hara. Atas dasar beberapa informasi dan alasan di atas, maka penulis melakukan penelitian yang menggunakan pupuk anorganik (NPK) dan pupuk hayati cair BURKANA.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa dosis NPK berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun umur 30 HST dan panjang buah serta berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 15 HST. Hasil Penelitian dosis pupuk terbaik adalah dosis NPK 300 g/tan (K3). Dosis pupuk Burkana berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tanaman umur 15 HST dan berpengaruh nyata terhadap panjang tanaman umur 30 HST. Hasil penelitian dosis pupuk terbaik adalah 300 gram/l air (M3).Terdapat interaksi yang tidak nyata antara dosis pupuk NPK dan konsentrasi Burkana terhadap semua peubah yang diamati.</p> Elli Afrida Lubis Muhammad Rinjani Mufarif Lisdayani Copyright (c) 2024 Majalah Ilmiah Vegetasi 2024-07-24 2024-07-24 1 1 25 31 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK HAYATI CENDAWAN MIKORIZA ASKUBULA (CMA) DAN POC BURKANA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PRODUKSI TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) https://univamedan.ac.id/ejurnal/index.php/vegetasi/article/view/735 <p>Kacang hijau (Vigna radiata L) adalah bahan pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas selain beras. Masalah utama dalam budidaya kacang hijau di indonesia ialah produktivitas yang rendah. Dalam upaya untuk meningkatkan hasil kacang hijau perlu dilakukan pemupukan baik secara hayati dan kimiawi. Adapun kemampuan tanaman untuk menyerap hara terutama fosfor dapat dilakukan secara biologis yaitu dengan cara inokulasi cendawan mikoriza arbuskular (CMA) pada lahan marginal yang dibarengi dengan pemberian pupuk CMA. Penambahan bahan organik seperti pupuk organik cair merupakan salah satu teknik budidaya yang lebih baik dari segi teknis, ekonomis, sosial maupun dari lingkungan karena tidak menimbulkan pencemaran dan dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk CMA dan Pupuk hayati Burkana terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah (Vigna radiata L). Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor yang diteliti, yaitu : Faktor dosis pemberian pupuk hayati cendawan mikoriza arbuskular = CMA ( P ), terdiri dari 3 taraf yaitu:P0 : 0 g/tanaman (kontrol), P1 : 5 g/tanaman, P2 : 10 g/tanaman. Faktor dosis pemberian pupuk POC burkana ( H ), terdiri dari 3 taraf yaitu: H0 : 0 ml/tanaman, H1 : 30 ml/tanaman, H2 : 60 ml/tanaman.Penggunaan pupuk CMA berbeda nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun, tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan P2H2 yaitu sebesar 74.33 cm dan Jumlah cabang tertinggi pada perlakuan P2H2 yaitu sebesar 7.33 buah. Perlakuan yang terbaik pada penelitian ini adalah doses CMA 10gr/tan dan dosis burkan sebesar 60ml/tan.</p> Lisdayani Eri Samah Muhammad Amin Rais Mukti Hakim Copyright (c) 2024 Majalah Ilmiah Vegetasi 2024-07-23 2024-07-23 1 1 18 23