EQUALITY BAGI DISABLE MENUJU SUSTAINABLE TRANSPORTATION

Authors

  • Ida Deliyarti Agustina Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Borobudur

DOI:

https://doi.org/10.47662/alulum.v12i1.629

Keywords:

Disabel, pedestrian, halte trans Jakarta, terintegrasi, transportasi, berkelanjutan

Abstract

Transportasi berkelanjutan adalah menjaga kelangsungan operasional sistem transportasi agar berjalan selaras dalam lingkungan yang sehat. Dalam menjaga keutuhan sistem transportasi, tentunya memperhatikan unsur- unsur keberlanjutan yaitu Equality, Economy, Environmental, Energy, dan Engagement. Kesetaraan sebagai prinsip persamaan hak bagi kehidupan manusia di bumi tanpa memandang sempurna atau tidaknya pengguna. Penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dalam memperoleh layanan transportasi, termasuk menerima layanan dalam memilih moda transportasi, hak mengakses fasilitas perjalanan di ruang publik. Penelitian ini membahas perjalanan penyandang disabilitas untuk mengakses bus Trans Jakarta, khususnya pencapaian halte Kelender Trans Perumnas di Kota Jakarta Timur. Kasus ini sangat menarik untuk diangkat sebagai masalah karena kompleks perumahan Kelender terintegrasi mulai dari terminal dalam kota (angkutan kota), halte Bus Trans Jakarta, dan Stasiun Kereta Api di sepanjang Jalan I Gusti Ngurah Ray. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan deskripsi kondisi lapangan di kawasan perdagangan di Perumnas Kelender. Hasil penelitian adalah pedestrian untuk difabel tidak terkoneksi dengan baik, terdapat jalur terputus dan tidak terkoneksi antar simpul transit yang ada, yaitu terminal angkutan dalam kota, halte Trans Jakarta, dan stasiun kereta. Diharapkan jalur pejalan kaki akan terhubung antara simpul-simpul transit yang ada dan menciptakan perjalanan yang nyaman bagi pengguna transportasi umum dan seluruh masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.

References

Kompas 2023, 5 Prinsip Pembangunan Berkelanjutan, publish 09/09/2022, 15:00 WIB https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/09/150000569/5-prinsip- pembangunanberkelanjutan?page=all.

Agustina, I.D., 2019, Studi Aksesibilitas Transportasi Berkelanjutan Untuk Penyandang Cacat (Disabilitas) Di Pusat Kota Medan, Saintek ITM, Volume 31 No 2, hal. 50 – 63

Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 71 Tahun 1999 Tentang Aksesibilitas Bagi Penyandang Cacat dan Orang Sakit Pada Sarana dan Prasarana Perhubugan

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 05/PRT/M/2012 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penanaman Pohon Pada Sistem Jaringan Jalan

Peraturan Pemerintah No.43/Tahun 1998 Pasal 13 tentang upaya peningkatan kesejahteraan sosial penyandang cacat (Sekretariat Negara, 1998)

Kementrian Pekerjaan Umum Bina Marga, .1997.Manual Kapasitas Jalan Indonesia

Setra, R.D., 2022, Analisis Efektivitas Pelican Crossing Sebagai Media Penyeberangan Studi Kasus Halte Bundaran Hi, Jl. Mh. Thamrin, Kota Jakarta Pusat, Jurnal Artesis. Vol.2(168-174).

Fazastya, H.K., dan Kartik, A.A.G., 2022, Analisis Kebutuhan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jl. Transyogi Cibubur, Jatisampurna, JURNAL TEKNIK ITS, VOL 11 NO 3 ) ISSN: 2337-3539, (2301-9271 Print), hal 154 – 160.

Ma, X., Tian,Y., Du, M., Hong, B., 2021, “How To Design Comfortable Open Spaces For The Elderly? Implications Of Their Thermal Perceptions In An Urban Park”, Journal Science of The Total Environment, Volume 768

Downloads

Published

2024-01-26