PELATIHAN PEMBUATAN FEROMON DARI KULIT KOPI DALAM USAHA PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK BUAH PBKo (Hypothenemus hampei) DI DESA SIALAMAN KEBUPATEN TAPANULI SELATAN

Authors

  • Syafiruddin Syafiruddin Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Graha Nusantara Padang Sidimpuan
  • Ngatemi Ngatemi Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Graha Nusantara Padang Sidimpuan
  • Zainuddin Zainuddin Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Graha Nusantara Padang Sidimpuan
  • Abdulloh Abdulloh Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Graha Nusantara Padang Sidimpuan

DOI:

https://doi.org/10.47662/alulum.v9i2.182

Keywords:

kopi, feromon, Hypothenemus hampei

Abstract

Produktivitas dalam pertanian menjadi hal penting dalam usaha meningkatkan pendapatan, tetapi sering mengalami penurunan produktivitas disebabkan banyak hal, mulai dari pemilihan bibit, lokasi, pemeliharaan, pemupukan dan penanganan hama dan penyakit. Produktivitas kopi mengalami penurunan hingga 75 persen akibat adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) atau hama (syahnen et al., 2008).  penggunaan perangkap dapat dilakukan untuk mengurangi serangan hama penggerek buah kopi.  Tim pengabdian dri Fakultas Pertanian Universitas Graha Nusantara, melakukan kegiatan pengabdian yang bertujuan untuk memberi pelatihan  tentang pembuatan feromon yang digunakan dalam perangkap hama. Perangkap hama ini cukup efektif karena langsung mengurangi populasi hama yang menyerang tanaman kopi. Pelatihan  dilaksanak selam 1 (satu) bulan, dah hasilnya petani yang ikut dalam pelatihan mampu membuat ekstrak kult merah yang digunakan sebagai feromon untuk memancing hama masuk dalam perangkap.

References

CAB International. (2000). Crop Protection Compendium. Wallingford. UK

Laila, M.S.I, Agus, N,, & Saranga, A.P. (2011). Aplikasi konsep pengendalian hama terpadu untuk pengendalian hama bubuk buah kopi (Hypothenemus hampei Ferr.). Jurnal Fitomedika 7(3):162-166

Kuruseng, M.A. & Rismayani. (2010). Intensiats serangan kumbang bubuk buah (Stephanoderes hampei) pada pertanaman kopi di Desa Bulukamase, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI dan PFI XX Komisariat Daerah Sulawesi Selatan, 27 Mei 2010. h. 221-224

Manurung. (2008). Penggunaan Brocap Trap untuk Mengendalikan Serangga Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) pada Ketinggian yang berbeda pada Tanaman Kopi. Medan: USU.

[PCW] Pest Cab Web. 2002. Pest of the Month: Coffee Berry Borer (Hypothenemus hampei). http://pest.cabweb.org/index.htm [10 April 2010].

Syahnen.,Yenni A dan Ida RTS. 2008. Rintisan Metode Pengamatan Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) di Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan. Medan.

Susniahti, N., Sumeno, H. dan Sudrajat. 2005. Ilmu Hama Tumbuhan. Universitas Padjadjaran, Bandung

Wiryadiputra S. 2012. Keefektifan insektisida cyantraniliprole terhadap hama penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei) pada kopi arabika. pelita Perkebunan Vol.28(2):100 - 110.

Tobing, M.C.D Bakti, Marheni & Harahap, M. (2007). Perbanyakan Beauveria bassiana pada beberapa media dan patogenesitasnya terhadap imago (Hypothenemus hampei Ferr.) J. Agrik. 17(1): 15-22.

Downloads

Published

2021-04-26