AGRISENTRUM
https://univamedan.ac.id/ejurnal/index.php/agrisentrum
<p>Jurnal Agrisentrum merupakan jurnal ilmiah yang dikhususkan untuk ilmu-ilmu Agribisnis dan sosial ekonomi pertanian. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun yaitu setiap Bulan Juni dan Bulan Desember.</p> <p style="display: none;"><a href="https://medialampung.id/">toto slot</a></p>Prodi Agribisnis UNIVA Medanen-USAGRISENTRUMSTRATEGI PEMASARAN UMKM KERIPIK SINGKONG DI KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG
https://univamedan.ac.id/ejurnal/index.php/agrisentrum/article/view/1030
<p>Pada usaha keripik singkong ini ada beberapa permasalahan, yaitu kurangnya modal pada produksi keripik singkong, pemasaran yang kurang memadai dikarenakan masih belum meluas dan masih diperjual belikan disekitaran daerah penelitian, pendapatan pada usaha keripik singkong. Dalam merumuskan strategi perusahaan maka diidentifikasi berbagai faktor secara sistematis. Pengidentifikasian dapat dilakukan dengan analisis SWOT yaitu analisis yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (<em>strengths)</em>, dan peluang (<em>opportunities</em>), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (<em>weaknesses</em>) dan ancaman (<em>threats</em>). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yangn dominan pada pemasaran UMKM keripik singkong dan menganalisis strategi yang tepat pemasaran UMKM keripik singkong di daerah penelitian. Metode yang digunakan adalah metode analisis SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh petani dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran keripik singkong terletak pada kuadran I. Kuadran I merupakan kuadran yang dibatasi oleh sumbu x dan sumbu y yang keduanya bertanda positif dan alternatif strategi yang dianjurkan adalah strategi agresif (<em>aggressive strategy</em>) yaitu strategi SO (<em>Strategi – Opportunity</em>), dimana kuadran ini mempunyai posisi yang paling menguntungkan karena kekuatan dan peluang dalam matriks posisi tersebut adalah baik sehingga dengan kekuatan yang dimiliki pengrajin keripik singkong dalam usahanya dimungkinkan untuk memanfaatkan peluang usaha yang ada dan mengembangkan pemasarannya. Matriks posisi strategi pemasaran keripik singkong menunjukkan nilai x > 0 yaitu 2,26 dan nilai y > 0 yaitu 2,04. Tahap Analisis Data Matriks SWOT Strategi pemasaran keripik singkong di Kecamatan Tanjung Morawa dari Faktor yang menjadi kekuatan dan peluang (S-O) pemasaran keripik singkong adalah memanfaatkan modal usaha seefisien mungkin guna memperluas pangsa pasar. Snack keripik singkong yang diminati oleh semua usia dengan harga terjangkau. Memanfaatkan tenaga kerja yang ada guna memperluas pangsa pasar. Meningkatkan minat beli bagi pelanggan potensial</p>Azmi Deviani SurbaktiNomi Noviani
Copyright (c) 2025 AGRISENTRUM
2025-07-032025-07-0331112ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum annum L) DI TINJAU DARI ASPEK PRODUKSI DI DESA KALI TAWANG KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG
https://univamedan.ac.id/ejurnal/index.php/agrisentrum/article/view/1031
<p>Analisis kelayakan usahatani adalah upaya untuk mengetahui tingkat kelayakan suatu jenis usaha, dengan melihat beberapa parameter atau kriteria kelayakan tertentu. Dengan demikian suatu usaha dikatakan layak jika keuntungan yang diperoleh dapat menutup seluruh biaya yang dikeluarkan baik biaya yang langsung maupun yang tidak langsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar pendapatan yang diterima petani dan kelayakan usahatani cabai merah per musim tanam di daerah penelitian. Analisis data yang digunakan adalah rumus pendapatan ( ? = TR – TC) dan rumus kelayakan (B/C Rasio). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan yang diperoleh dari usahatani tanaman cabai merah yang dihasilkan petani responden di Desa Kali Tawang Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang sebesar Rp. 38.655.915 per musim tanam dengan rata-rata luas lahan yang dimiliki petani sebesar 0,12 Ha dengan rata-rata produksi 1.134 Kg per musim tanam. Hasil kelayakan usahatani cabai merah di peroleh nilai B/C Ratio sebesar 4,94. Hal ini berarti untuk setiap Rp. 100,- yang dikeluarkan petani akan memberikan keuntungan sebesar 4,94 kali lipat. Sesuai dengan kriteria kelayakan yang diperoleh yaitu B/C Ratio > 1, maka usahatani cabai merah layak untuk di usahakan atau menguntungkan.</p>Sapnani GarambaLeni Handayani
Copyright (c) 2025 AGRISENTRUM
2025-07-032025-07-03311222