ANALISIS PEMASARAN TEPUNG TERIGU (Studi Kasus : Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang)
Agrisentrum
Keywords:
Tepung Terigu, Margin, Saluran dan Efisiensi PemasaranAbstract
Tepung terigu merupakan salah satu bahan pangan yang banyak digunakan oleh masyarakat. Penggunaan tepung terigu sebagai bahan pangan cukup tinggi nilainya karena masyarakat sudah mengenal tepung terigu sebagai salah satu diversifikasi pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem mata rantai (jalur) pemasaran, profit marjin dan efisiensi pemasaran tepung terigu di Daerah Penelitian.. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menganalisis margin pemasaran dan efisiensi saluran pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 Saluran pemasaran tepung terigu yang terjadi di daerah penelitian yaitu : Saluran I : Perusahaan menjual ke Distributor kemudian menjual ke Pedagang Pengecer dan ke Konsumen. Saluran II : Perusahaan menjual ke Distributor kemudian menjual ke Pedagang Grosir lalu menjualnya kembali ke Pedagang Pengecer dan terakhir ke Konsumen. Margin pemasaran pada saluran I pemasaran tepung terigu sebesar Rp 5.000 terdapat pada distributor dengan profit Rp. 3.200/Karung (isi 25 Kg) dan sebesar Rp. 19.000 pada pedagang pengecer dengan profit sebesar Rp. 17.675. Margin pemasaran pada saluran II pemasaran tepung terigu sebesar Rp 5.000 terdapat pada distributor dengan profit Rp 3.200/karung dan sebesar Rp. 2.590 pada pedagang grosir dengan profit sebesar Rp. 2.355/karung dan pada pedagang pengecer Rp. 19.000 dengan profit margin sebesar Rp. 17.675/karung. Harga jual tertinggi ditetapkan pedagang pengecer kepada konsumen yaitu sebesar Rp. 209.000. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu saluran pemasaran yang dapat memberikan perusahaan keuntungan yang lebih besar adalah perusahaan yang memasarkan tepung terigu dengan menggunakan jalur pemasaran yang lebih singkat seperti saluran I dengan nilai efisiensi sebesar 1.49% dan dikatakan efisien karena < 50%